Rabu, 26 November 2014

Songs of Yesterday(s)

1. Panjang Umurnya
Ini lagu hari Senin kemaren, pas di kantor ngerayain hari lahirnya Jeng Riri si teller. Acaranya mundur sehari gegara hari H-nya jatuh pas hari Minggu. Dan lagu ini mengalami sedikit pengubahan lirik secara kreatif oleh sekelompok bocah yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa, kekeke.. Tapi nggak papa, justru karena sekelompok orang itu aku tetep bisa cekikikan tiap hari.
Jadi begini liriknya, silakan dibaca sambil nyanyi :
Happy birthdaynya.. happy birthdaynya..
Makan lilinnya sekarang juga
Sekarang.. juga..
Di kandang singa..

2. Tak Tepat Waktu
Ini lagunya Seventeen. Entah kenapa, di kantor lagi booming dan jadi sejenis lagu wajib. Maksudnya, kalo ada yang playing lagu ini di hp.nya atau lagu ini lagi diputer di tv, semua orang wajib hening dengerin atau wajib ikut nyanyi. Gitu.

Kau datang padaku tak tepat waktu
Di saat aku ada yang memiliki

Gitu aja liriknya yang aku inget. Pertama denger, aku nebak judulnya Kau Datang Padaku. Sampe sekarang aku suka bilang judulnya itu.

3. Hanging Tree
Ah, ini lagu gegara aku masih euphoria nonton The Mockingjay sabtu kemaren. Berasa merinding ngeliat si Katniss jadi trendsetter dan berhasil menyulut semangat semua penduduk distrik. Asli merinding. And I really love the scene where she sang. Meskipun kabarnya jeng JLaw nggak suka nyanyi. Tapi suara Katniss pas nyanyi Hanging Tree yang kemudian di-beo oleh sekelompok burung Mockingjay, itu beraura magis banget rasanya..
Setelah nyari versi studio, ternyata efeknya nggak sama kayak pas jeng JLaw nyanyi. Jadi ini bagian yang aku sering humming :
Are you.. are you.. coming to the tree?

4. Love of My Life
Pffftttt.. udah dua hari ini nyampe rumah setelah adzan isya. Promote sistem LOS pas jam kerja bikin sistemnya lola akut, akhirnya jam pulang molor.
Kemaren pas mandi aku tiba-tiba nyanyi lagu ini. Entah ya, rasanya cengkok Queen gampang ditiru di lagu ini.

5. Somewhere Only We Know
Nah, yang ini baru jam 8 malem tadi taknyanyiin di kamar mandi.
I always love this song, by the way..

Saat rindu sesakit lemparan batu.. :3

Selasa, 25 November 2014

... (part 5)

Aku memeluk Panpan
Lalu dua bulir mencuci mata
Dini hari ini

Aku menepuk punggung Panpan
Berharap bisa menidurkannya
Lalu aku terlelap sendiri

Sabtu, 22 November 2014

Sabtu, 15 November 2014

Menyiksa Panpan

Pengen kayak Panpan
Yang tetep bisa senyum meskipun 'disiksa' diputer-diputer digulung-gulung dalem mesin cuci.
But he's all clean now, and cute as always.

Rabu, 12 November 2014

(Masih) Ada Apa Dengan Cinta?

"Asal kamu tau, kalo diperlakukan nggak baik kayak gini sih saya sudah biasa.
Tapi satu,
Nggak usah ada maaf-maafan lagi"

Kamis, 06 November 2014

Tidur Kesorean, Terbangun Tengah Malam dan Petang Yang Hujan

Aku sering terlelap saat hari belum terlalu malam, terutama di hari-hari kerja. Aku menggeletakkan diri begitu saja di kasur, saat merasa tak ada hal lain yang bisa dilakukan. Lalu aku akan tertidur.

Tidur lebih awal untuk kemudian bangun di tengah malam. Istilah jawanya ngelilir. Dan ngelilirku ini, seringkali diikuti oleh kancilen. Sulit buat kembali tidur.

Ada masanya, aku mensyukuri kebiasaan ngelilirku. Aku akan bangun, bersuci dan berdoa. Sepertiga malam waktu yang berharga buat berdoa, aku ingat itu dengan baik.

Pernah suatu ketika dulu, aku begitu menikmati kebiasaan ngelilirku. Mengecek emailku dengan tablet. Berbalas dengan seseorang yang berarti dan pernah menganggapku sama berartinya.

Sudahlah..

Belakangan ini, ngelilir dan kancilen sangat mengganggu. Alih-alih bangun untuk bersuci dan berdoa, aku justru bergelimpangan di kasur berusaha keras untuk kembali tidur. Tapi seringkali keheningan menyeretku dalam pikiran tak berkesudahan yang menyesakkan dan akhirnya memaksaku menangis.
Kemudian aku akan terbangun dalam keadaan merasa lelah.

Belakangan ini aku selalu merindukan hujan. Gerahnya hari seringkali menggelisahkan. Sungguh, berulang kali aku berucap bahwa aku merindukan hujan.

Lalu hari ini hujan pertamaku datang. Sore menjelang petang. Hujan pertama yang sebenarnya bisa kurasakan. Bukan hanya bekas basah dan dinginnya, tapi juga tetesnya.
Dan sepanjang jalan pulang suasana menjadi lengang. Lalu sekali lagi keheningan membawa pikiran yang tak berkesudahan.

Begitulah..


Picture cr to : LINE Deco