Jumat, 01 Juli 2011

Dancing of The Clouds..










I love taking pictures of the sky lately.. I wish that I could take the pictures of the sky and the clouds only, without the trees, without the electric post and its cable.. :p
Don't you think that these pictures are inspired by the title of the latest movie of Takumi-kun Series, hahah... well, maybe I can named the pictures by that title, Ano, hareta aozora.. :D
But really, sky is always beautiful with its clear blue color, and the different shapes of the clouds, I can never get enough to see it..
I took the pictures randomly, since everyday, the shapes of the clouds are always different..
Everyone, enjoy... ^^

Minggu, 26 Juni 2011

Angela Aki - Creep (Radiohead cover)


I'm in love with this song... I always love the original version of Radiohead, anyway... ^^
Hhh... So many creeps around me lately... :p


thanks to : JLOAD.info

Selasa, 19 April 2011

About Love (2005)


Baru aja selesai nonton movie ini, emang movie lama, baru "nemu" sih, heheheh... Movie ini adalah join project Jepang - China - Taiwan. Berlatar tempat ketiga negara itu dengan tiga cerita berbeda, tapi tokohnya saling berhubungan. Hmmmh... one word : baguzzzzz... :)

Cerita yang pertama ber-setting Tokyo, antara Michiko (Jepang), dan Yao (Taipei). Michiko adalah seorang pelukis, sementara Yao datang ke Tokyo untuk belajar jadi seorang kartunis profesional. Cerita pertama ini satu-satunya yang happy ending. Meskipun selama cerita kedua tokohnya jarang berinteraksi, tapi di akhir cerita mereka akhirnya ketemu, dan scene terakhirnya menurut saya "a happy ending for a happy beginning".

Cerita kedua ber-setting Taipei, antara Tecchan (Jepang) dan A Si (Taipei). Ceritanya, Tecchan mungkin teman baik Michiko, karena di cerita pertama, ada scene mereka saling bertelepon. Saya kurang suka cerita yang ini, hahahahah... Hanging-hanging gak jelas gitu... Tapi sebenernya cerita ini paling lucu, karena ada kesulitan komunikasi antara kedua tokohnya.

Saya paling suka cerita yang ketiga, nggak tau kenapa, saya agak berkaca-kaca pas nonton cerita yang ketiga ini, heheheh... Ceritanya ber-setting di Shanghai, antara Shuhei (Jepang) dan Yun (Shanghai). Di cerita yang pertama, Shuhei adalah guru di tempat kursus Bahasa Jepang yang diikuti Yao. Dia datang ke Shanghai buat belajar. Dia pengen belajar ke luar negeri agar bisa meraih cita-citanya bersama Yukiko, pacarnya yang sedang belajar di Barcelona. Yun, adalah seorang gadis Shanghai yang polos, anak pemilik rumah dimana Shuhei nge-kost. Keduanya nggak begitu sulit berkomunikasi, Shuhei lumayan lancar berbahasa Mandarin, Yun cepat belajar bahasa Jepang, selain itu mereka cukup fasih berbahasa Inggris.
Berawal dari menanyakan alamat rumah pada Yun untuk diberitahukan pada Yukiko, Shuhei yang setiap hari harus bekerja part-time di sebuah Spanish restaurant, menitipkan pada Yun kalau-kalau sewaktu-waktu ada surat atau paket kiriman dari Yukiko. Paket itu akhirnya datang, tapi Yun heran, bukannya senang, Shuhei justru terlihat kecewa dan sedih ngeliat paket berisi postcard dan bola kasti itu.
Keesokan harinya, Yun nggak sengaja menemukan serpihan kertas yang jatuh dari arah loteng, kamar yang ditempati Shuhei. Setelah dikumpulkan, serpihan kertas itu ternyata adalah postcard dari Yukiko yang disobek-sobek Shuhei. Tanpa sepengetahuan Shuhei, Yun menyatukan lagi postcard itu, trus berusaha mencari tau arti kalimat-kalimat Yukiko yang semuanya ditulis dengan huruf Jepang. Berbekal kamus, Yun menterjemahkan satu persatu kata. Kalo udah mentok nggak paham, Yun bertanya pada Shuhei. Tololnya, Shuhei nggak pernah sadar, kalau yang ditanyakan Yun adalah isi surat Yukiko.
Selama menterjemahkan surat Yukiko, Yun ternyata menyukai Shuhei. Dia ingin belajar di Barcelona suatu hari nanti, seperti Yukiko, itulah makanya dia ingin kuliah mengambil jurusan Bahasa Spanyol. Dia bahkan membuat rambutnya jadi curly, seperti rambut Yukiko yang diceritakan Shuhei. Ibunya jelas marah-marah, sibuk men-cathok agar rambut Yun kembali seperti semula. Shuhei bukannya nggak sadar, dia ingat pernah menceritakan gambaran fisik seorang Yukiko pada Yun...
Mendekati hari-hari Shuhei kembali ke Jepang, Yun baru bisa menyelesaikan terjemahan suratnya. Itupun masih juga dengan bertanya pada Shuhei. Kata terakhir yang ditanyakan Yun, memiliki arti "escape". Ternyata, postcard yang ditulis Yukiko berisi pengakuan bahwa dia ingin pergi dari Shuhei "escaping from you.." karena merasa, mimpi-mimpi yang selama ini dikatakan Shuhei, bukanlah mimpi mereka, tapi mimpi Shuhei sendiri.
Akhirnya tiba waktu Shuhei untuk pergi. Waktu Yun bertanya, kapan dia akan kembali, Shuhei bilang secepatnya, karena dia ingin melanjutkan sekolahnya di Shanghai.
"Good luck," kata Yun.
"Chai jien," kata Shuhei.
"Sayonara," jawab Yun.
Shuhei tertawa.
"Sayonara"
"Te quiero," celetuk Yun.
"Hah?" Shuhei menatap heran.
"Spanish. Bye-bye..," jawab Yun.
Shuhei akhirnya berkali-kali meneriakkan "te quiero" sambil melambaikan tangan pada Yun, sementara taksi yang membawanya pergi menjauh.
Beberapa tahun kemudian, Shuhei kembali ke Shanghai, berkunjung ke Spanish restaurant tempatnya bekerja part time. Pemiliknya yang pernah tinggal di Jepang, masih saja ramah dan menyambutnya. Dia menunjuk beberapa orang mahasiswa asing dari Spanyol yang waktu itu datang ke restorannya. Mendengar Spanyol, ketika para mahasiswa itu terlihat akan pergi, Shuhei spontan berkata "Hey! Te quiero!!" Para mahasiswa Spanyol itu tertawa.
"Are you kidding?!"
Shuhei terlihat heran.
"I mean.. sayonara, good bye," jelas Shuhei.
Mereka tetap tertawa sambil berlalu.
Pemilik restoran yang ikut tertawa kemudian menjelaskan pada Shuhei yang bingung. Te quiero dalam Spanish, artinya I love you. Shuhei tergugu... Itukah yang dikatakan Yun waktu itu??
Tapi waktu mengubah semuanya, perkampungan rumah Yun sudah tidak ada lagi, begitu juga dengan para penghuninya..

Duh, kesel, cerita favorit saya malah nggak happy ending, huhuhuhu... Tapi tetep suka sama cerita ini. Hhhh...


Jumat, 15 April 2011

The Love of Siam (2007)


Fufufu... Thai movie lagiiiii, yaoi lagiiiiii... Hm, hm, sebenernya terlalu "ringan" untuk yaoi. One word for this movie : so cute, so sweet, love it!!!!! Hohoho... I make it six...

Ketagihan nonton Thai movie? Nggak juga, tapi memang sudah berkali-kali baca judul movie ini di berbagai review boys love movie, cuman baru sempet dan tertarik akhir-akhir ini, terutama setelah nonton A Little Thing Called Love.

Seperti judulnya, film ini bercerita tentang cinta, dalam segala hubungan, keluarga, teman, kekasih (???). Pernah denger ungkapan "batas antara persahabatan dan cinta itu tipis"? Begitu juga dengan film ini, meskipun yang bersahabat dan bercinta (??) itu adalah dua orang cowok.

Tong dan Mew bertetangga sejak kecil. Jika Tong tinggal dengan keluarga lengkap yang harmonis, Mew hanya tinggal bersama nenek dan pembantunya. Mew selalu jadi bulan-bulanan teman-teman di sekolahnya karena dianggap sissy, hanya Tong yang melindungi dan menemaninya. Itu membuat mereka dekat dan akrab. Kesedihan yang mendalam karena kehilangan kakak perempuan Tong, membuat ayah Tong memutuskan untuk mengajak keluarganya pindah. Mew sedih, merasa kehilangan.

Beberapa tahun kemudian, mereka berdua bertemu lagi secara nggak sengaja. Tong mencari CD rekaman milik band Mew dan teman-temannya, August Band. Karena kehabisan, Mew berjanji akan mengopy-kan untuk Tong. Pertemuan kembali itu membuat Mew berbunga-bunga. Permintaan produsernya untuk membuat lagu bertema cinta, dengan mudah bisa diselesaikan.

Tong punya pacar, seorang cewek bernama Donut. Mew sendiri sudah sejak kecil ditaksir penghuni rumah lama Tong, namanya Ying. Tapi Mew nggak pernah tau Ying menyukainya, sedangkan Tong nggak pernah yakin sama perasaannya pada Donut.

Tong sebenarnya sering merasa tertekan dengan keadaan keluarganya, ibu yang over-protective, dan ayah yang alcoholic, semuanya akibat kehilangan kakak perempuannya. Suatu hari, Mew meminta Tong buat datang ke studio tempat August Band rekaman, dia bilang ada sesuatu yang ingin ditunjukkan. Tong tercekat melihat manajer August Band, June, yang bagai pinang dibelah dua dengan Tang, kakaknya yang hilang beberapa tahun yang lalu.
Malam itu Tong memutuskan untuk menginap di rumah Mew, tidur di tempat tidur yang sama dengan Mew, sama seperti saat mereka masih anak-anak. Malam itu, Mew menceritakan tentang ketakutannya akan kesepian, yang dirasakan sejak kepindahan Tong, dan kepergian neneknya. Bertahun-tahun Mew selalu merasa sendiri dan kesepian.
"Is it possible Tong, that we can love someone and never be afraid of losing them? Is it possible that we can live our entire life without loving anyone at all?"
Tong kemudian merengkuh Mew dalam lingkar lengannya, menyandarkan kepalanya di kepala Mew... :-*

Ibu Tong akhirnya memutuskan untuk meminta June berpura-pura menjadi putrinya, untuk menyembuhkan depresi dan ketergantungan suaminya pada alkohol. Keadaan keluarga Tong membaik sejak kehadiran June. Ayahnya kemudian memutuskan untuk mengadakan pesta untuk menyambut kepulangan "Tang". August Band tampil untuk meramaikan acara itu. June mengerutkan kening, melihat ekspresi Tong dan Mew saat August Band memainkan lagu baru mereka. Mew menyanyi dengan pandangan penuh cinta pada Tong, Tong sendiri kelihatan berseri-seri melihat Mew, wakwakwak.... so sweet.. so sweet.. so sweet..
Setelah pesta usai, Tong dan Mew duduk berdua.
"The song is beautiful, how did you write it?"
"Without you in my life, there wouldn't be such a song. After hearing it, do you have anything to say?"
Tong merengkuh pundak Mew, menyandarkan kepala Mew di kepalanya, lalu membelai rambut Mew pelan.
"I.. can say this..."
Mereka saling menatap sebentar, Tong lalu mencium Mew lembut, huahahahahhahaah.....
Sayangnya adegan manis itu terlihat ibu Tong.

Keesokan harinya, ibu Tong mendatangi Mew dan meminta Mew menjauhi Tong, anak yang menjadi satu-satunya harapan setelah kepergian Tang. Mew putus asa, patah hati, nggak bersemangat. Tong juga hancur, Mew nggak mau lagi menemuinya. Ying akhirnya tau, perasaannya selama ini nggak tersampaikan karena Mew ternyata menyukai orang lain, yang ternyata seorang cowok. Mew nggak mau lagi bermusik, dia ngerasa nggak bisa memainkan lagu cinta sementara dia sedang patah hati. Tong lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-teman sekolahnya, secara nggak langsung, dia juga sering bertemu Ying. Itu menjadikan mereka dekat, Ying paham betul bagaimana perasaan Tong pada Mew, sekalipun dia sendiri juga menyukai Mew.
Berbagai peristiwa di keluarga Tong selama keberadaan June, akhirnya menyadarkan orang tua Tong akan arti keluarga. Ayahnya akhirnya bisa menerima bahwa Tang nggak lagi bersama mereka. Ibunya akhirnya menyadari, bahwa Tong berhak untuk memilih sendiri mana yang menurutnya baik. Mew sendiri akhirnya kembali semangat untuk bermusik.

Saat malam natal, Tong memenuhi ajakan Donut dengan perasaan nggak tenang. Malam itu August Band tampil di Siam Square. Saat Donut menyeretnya terburu-buru, pandangan Tong justru terpaku pada layar preview yang menayangkan penampilan live August Band. Tong tergugu, perasaannya pada Mew masih sama. Saat itu, dia baru punya keyakinan dan keberanian untuk mengatakan perasaannya yang sebenarnya pada Donut, dia nggak bisa bersama cewek itu. Detik berikutnya, Tong sudah berlari kencang ke tempat August Band tampil, Ying sudah menunggunya. Melihat Tong di kejauhan, ekspresi Mew masih sama saat menatap teman masa kecilnya itu, penuh cinta. Begitu pertunjukan selesai, Tong menarik tangan Ying buat mendekat ke arah panggung, tapi begitu hampir dekat, Ying melepaskan tangan Tong dan menjauh, nggak ingin mengganggu kedua cowok itu.

Ending-nya memang nggak begitu happy, karena mereka berdua nggak bersatu. Sama seperti kejadian saat di pesta di rumah Tong, seusai pertunjukan, Tong menemui Mew.
"The music was great"
"Do you have anything to say after listening to it?"
Tong diam sebentar.
"I can't stay by your side as your boyfriend..."
Senyum Mew yang dari tadi mengembang, menghilang perlahan. Tapi dia berusaha tersenyum lagi, mencoba mengerti.
"But it doesn't mean that I don't love you..." lanjut Tong.
"Thank you.." kali ini Mew benar-benar tersenyum.

Ouh... what a long review. Duhhhhhh... pengennya saya berbagi film ini, sumpahhhh... Nanti lah, setelah saya balik ke paket s****y 1 mbps yah, bulan depan, sodara-sodara... T_T
Cinta... Cinta... Cinta... film ini!!! Cinta sangadh!!! Saya suka banget sama dua bocah pemeran utamanya. Setelah Takumi-kun (tercinta yang nggak tergantikan :p), saya greget-greget nonton film ini. Menurut saya, Mew sebenarnya nggak sissy, dia cuman sweet. I think being sissy and being sweet are two different things. Saya harus berteriak tertahan setiap kali ngeliat mereka berdua beradegan manis, gagagagagag... Seandainya ngaca, mungkin muka saya yang item ini udah blushing-blushing, hahahahay... Bener-bener manis, bahkan dari adegan-adegan sejak mereka anak-anak. Oh iya, lupa menulis, kalo pas remaja Mew yang tidur di pelukan Tong, pas anak-anak justru Tong yang tidur di pelukan Mew sambil nangis karena kakaknya nggak juga ketemu.
Hhhhhh... berbusa jaya nyeritain film ini, pokoknya : cinta-love-of-siam-titik.
To all the loves that bring us to life.



Jumat, 01 April 2011

A Little Thing Called Love (2010)


Thai movie... hahahah... Saya hampir nggak pernah nonton Thai movie sebelumnya, nggak tau kenapa pas browsing beberapa hari yang lalu, tiba-tiba "nemu" judul movie ini, sekarang aja saya udah lupa nemunya dimana, heheheh...

A Little Thing Called Love a.k.a First Love adalah movie bergenre romantic comedy, yang (lagi-lagi) bertema remaja, hahahah... Nggak tau kenapa, akhir-akhir ini nonton film remaja mulu, duh... jadi inget jaman puber dulu. Ceritanya sebenernya juga "cukup" klise, tapi juga umum terjadi. Si gadis buruk rupa yang naksir hi-school idol boy... The girl is nothing, but the boy is everything.

Nam, adalah seorang cewek SMA yang naksir abis sama Shon, seniornya di sekolah. Shon adalah tipikal cowo yang digilai cewe-cewe di sekolah. Dia cakep, seorang football player, hobi fotografi, baik hati dan ramah. Penampilan Nam yang jauh dari cantik membuat dia nggak cukup qualified buat jadi cewe Shon dibanding cewe-cewe lain di sekolahnya. Tapi itu nggak membuat Nam kecil hati, perasaannya buat Shon membuat dia lambat laun berubah, bahkan sampai dia jadi cewe yang "di atas standar" cewe-cewe lain di sekolah. 4 tahun memendam perasaan dan sering bersama, nggak lantas membuat perasaan Nam tersampaikan. Di hari kelulusan, dia baru berani menyampaikan perasaannya pada Shon, sayangnya Shon terlanjur jadian sama Pin, sesama teman senior. Nam patah hati, dia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri dan tinggal bareng ayahnya disana. Siapa sangka, Shon yang harus pergi untuk melanjutkan karir sepakbolanya, meninggalkan kenang-kenangan yang berarti, sebuah album foto dan catatan tentang Nam. Ternyata selama ini, Shon diam-diam menyukai Nam, bahkan sejak Nam masih menjadi itik buruk rupa... Shon menulis "why our time never matched?" Waktu akhirnya berpihak pada mereka 9 tahun kemudian..

Cerita film ini manis, klise tapi nggak bikin bosen. Saya juga ngakak terus tiap ngeliat tingkah wali kelasnya Nam. Kalo nggak pernah nonton Thai movie, mungkin awalnya agak aneh denger mereka berdialog, semua orang rasanya ngomong pake suara hidung, bindeng.. Saya suka make-up artist-nya, pemerannya tetep, tapi perubahan dari remaja sampai dewasa keliatan jelas. Hm.. saya suka ceritanya, bener-bener cerita abg seharusnya.. gitu kan? seharusnya perasaan suka sama seseorang bisa mendatangkan perubahan yang positif, bukan sebaliknya.

Nah, silahkan nonton buat yang tertarik. Selama dan setelah nonton film ini, at least pasti tersenyum, heheheh...
Love, a little thing that can make a big change..



Kimi ni Todoke Live Action (2010)


Film ini diangkat dari manga dan anime berjudul sama, ceritanya so.... teenage, hahahah.. Bagi yang suka sama Miura Haruma, silahkan lega karena film ini so pure dibandingkan Koizora, nggak ada sedikitpun scene yang "enggak-enggak", bahkan kissing scene sekalipun, heheheh... Makanya saya bilang film ini so pure and teenage.
Garis besarnya, film ini menceritakan tentang persahabatan dan cinta ala remaja SMA. Kuronuma Sawako adalah seorang anak tunggal dari keluarga yang cukup harmonis. Sifat Sawako yang pendiam, introvert, ditambah rambut hitam panjang yang selalu terurai hampir menutupi wajahnya, membuat Sawako dijuluki Sadako (tokoh hantu dalam film horor Jepang, The Ring) oleh teman-temannya. Sejak kecil, Sawako dijauhi teman-temannya karena selalu murung dan dianggap seram. Bahkan beredar kabar, berteman atau terlibat dengan Sawako bisa mendatangkan kesialan. Tapi di balik keseramannya, Sawako sebenarnya adalah gadis baik yang dengan senang hati selalu membantu semua orang bahkan tanpa diminta. Dibandingkan dengan memikirkan dirinya sendiri, Sawako lebih memikirkan perasaan dan kepentingan orang lain.
Adalah Kazehaya Shota, orang yang pertama kali menyadari kepribadian Sawako yang tersembunyi. Pada hari pertama masuk SMA, tanpa ditanya, Sawako menunjukkan jalan pada Shota. Saat itu tanpa disengaja, Shota melihat Sawako tersenyum lebar melihat kelopak sakura yang berguguran. Mereka ternyata masuk di kelas yang sama, sejak saat itu Shota mengamati Sawako dan diam-diam menyukainya.
Kepribadian Shota dan Sawako bisa dikatakan berkebalikan 180 derajat. Shota adalah sumber keceriaan, so refreshing, kata Sawako. Berbeda dengan teman-teman yang lain yang nggak mau berurusan dengan Sawako, Shota malah menunjukkan kalau dia ingin bisa dekat dengan Sawako. Awalnya teman-teman yang lain merasa heran, tapi akhirnya 3 orang teman mau ikut berteman dengan Sawako, Yano Ayane yang penampilannya begitu dewasa dengan make-up tebalnya, Yoshida chizuru yang tomboy abis, dan Sanada Ryu, yang tidak bisa mengingat nama fam Sawako dengan baik. Sawako mulai menjalani kehidupan masa SMA-nya seperti remaja pada umumnya.
Karena ulah cewe yang naksir Shota sejak SMP, Sawako menjauh dari teman-teman barunya. Dia nggak pengen teman-temannya digosipkan hanya karena berteman dengannya. Tapi sekali lagi, berkat Shota, Sawako berhasil melewati masalah itu. Image Sadako nggak lagi melekat di dirinya. Dia benar-benar menikmati kehidupan masa remajanya.
Sifat Sawako yang lugu, polos, dan selalu mementingkan orang lain, membuat Shota sulit mengungkapkan perasaannya. Shota hampir menyerah, gimana agar perasaanku bisa meraihmu??
Truss.. Silahkan nonton sendiri.. Film ini happy ending, mungkin karena based on manga. Memang agak klise, but still.. I smiled a lot, heheheh.. So did Miura Haruma in this movie, kekekeke... Film ini bikin saya pengen baca manga lagi, ouh... sashiburi..

Sabtu, 19 Maret 2011

Postman to Heaven

Hari Selasa kemarin saya nonton movie ini. Setelah berbulan-bulan tersimpan di komputer, akhirnya ditonton juga, heheheh... Padahal, dulu donlotnya begitu berapi-api, semangat 45!!
Hmh, movie ini merupakan salah satu Telecinema produksi 2009, join project Jepang dan Korea. Dibintangi oleh Kim Jae Joong of Tohoshinki (now, JYJ) dan Han Hyo Joo (Spring Waltz, Shining Inheritance).

Mmh.. secara keseluruhan, saya suka movie ini. Meskipun.. yah.. ada satu dua hal yang mengganggu, heheh.. Nggak berhak jg bilang gini.. Mungkin karena saya kurang sreg dengan tokoh cewenya.. haghaghag.. Hm.. Han Hyo Joo lebih cocok dengan perannya sebagai cewe serius di Shining Inheritance, atau cewe lemah lembut seperti di Spring Waltz, tapi itu menurut saya.. Hmh, but I love hearing the calming voice of Jae Joong-dongseng, hahahahay...
Mungkin sudah banyak yg nonton movie ini?? Sudah banyak juga yg review pastinya, jadi saya nggak perlu review ya? ^^

Tapi.. seandainya Heaven's Postman betul-betul ada.. I wonder if I can see him forever, that Heaven's Postman.. Menurut ketentuan (?), yg bisa ngeliat Heaven's Postman adalah mereka yg begitu ngerasa kehilangan atas kepergian orang-orang terdekatnya..
Jadi.. seandainya Heaven's Postman ada, bisakah saya melihatnya selamanya? Yang artinya selamanya juga saya akan terus mengingat orang yg sudah tiada..

Seandainya Heaven's Postman betul-betul ada.. Mungkin.. saya akan nitip surat untuk kakak saya di "sana", belum di surga (semoga kelak kami ketemu di sana..), tapi di "sana"..
Sekali saja, saya akan nitip surat. Nggak perlu balasan, atau rekayasa seperti cerita dalam movienya..
Apa ya.. yg mau saya tulis??

Kak, aku kangen..
Maaf, karena selalu menjadikan ingatanku tentangmu, sebagai alasan aku menangis..
Kak.. we're all doing fine..
She's doing fine..
She goes on with her life..
Kak.. they.. should've been yours..


Mungkin cuman gitu aja isi surat saya.. Hehehehe.. Sekedar memberi kabar pada kakak saya yg sudah hampir 10 tahun pergi.. Hahahahah... Maaf, bukan bermaksud bermellow-mellow.. Tapi saya nggak pernah bisa bercerita tentang kakak pada siapapun, termasuk orang tua saya. Saya nggak pengen mereka sedih lagi.. Karena itu, saya memilih untuk bercerita tentang kakak pada diri sendiri, menangis sendiri.. Movie ini begitu inspiring, hehehe.. Bagaimana seandainya Heaven's Postman betul-betul ada?? Dan sekarang saya cerita di blog saya ini.. Nggak papa kan? Blog saya ini, kok! Heheheh.. Saa, minna.. saya pengen upload movie-nya, tapi mungkin menyusul, karena masih nyari software yg bisa mempermudah saya mengupload (baca : yg bisa ngompress video dengan kualitas yg masih bisa diterima mata), haghaghag... Buat yg sudah bersedia membaca, terima kasih banyak... m=_=m

Minggu, 13 Maret 2011

Tadaima.... Sashiburi...

I'm home... hahahah...
Oh rumahku, yang hampir setahun kutinggalkan...

Kangen.. Kangen.. Maafkan aku..
Hahahah..