Aku sering terlelap saat hari belum terlalu malam, terutama di hari-hari kerja. Aku menggeletakkan diri begitu saja di kasur, saat merasa tak ada hal lain yang bisa dilakukan. Lalu aku akan tertidur.
Tidur lebih awal untuk kemudian bangun di tengah malam. Istilah jawanya ngelilir. Dan ngelilirku ini, seringkali diikuti oleh kancilen. Sulit buat kembali tidur.
Ada masanya, aku mensyukuri kebiasaan ngelilirku. Aku akan bangun, bersuci dan berdoa. Sepertiga malam waktu yang berharga buat berdoa, aku ingat itu dengan baik.
Pernah suatu ketika dulu, aku begitu menikmati kebiasaan ngelilirku. Mengecek emailku dengan tablet. Berbalas dengan seseorang yang berarti dan pernah menganggapku sama berartinya.
Sudahlah..
Belakangan ini, ngelilir dan kancilen sangat mengganggu. Alih-alih bangun untuk bersuci dan berdoa, aku justru bergelimpangan di kasur berusaha keras untuk kembali tidur. Tapi seringkali keheningan menyeretku dalam pikiran tak berkesudahan yang menyesakkan dan akhirnya memaksaku menangis.
Kemudian aku akan terbangun dalam keadaan merasa lelah.
Belakangan ini aku selalu merindukan hujan. Gerahnya hari seringkali menggelisahkan. Sungguh, berulang kali aku berucap bahwa aku merindukan hujan.
Lalu hari ini hujan pertamaku datang. Sore menjelang petang. Hujan pertama yang sebenarnya bisa kurasakan. Bukan hanya bekas basah dan dinginnya, tapi juga tetesnya.
Dan sepanjang jalan pulang suasana menjadi lengang. Lalu sekali lagi keheningan membawa pikiran yang tak berkesudahan.
Begitulah..
Picture cr to : LINE Deco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar